CARI

12 October 2014

Tidur atau Selamanya Kamu akan Sendirian

Suatu waktu seorang kawan bertanya kepada saya, mengapa saya sangat suka tidur? Kemudian saya ingin menjawab, tetapi setelah berpikir singkat jawaban itu saya tahan di kerongkongan. Saya sedikit tidak rela kalau-kalau dia pada akhirnya mengetahui dan mendapat wawasan dari alasan-alasan yang akan saya kemukakan nanti—mengapa saya sangat suka tidur?

Sebagian orang yang tidak gemar cerita dongeng pasti tidak tahu (atau tidak mau tahu) kalau putri-putri di dalam cerita dongeng akan me/di-temukan oleh seorang pangeran tampan yang kemudian akan memperistrinya di akhir cerita, saat dia bangun tidur. Sebagian orang yang membaca sedikit cerita dongeng pasti mengira kalau putri-putri dalam cerita itu memang pantas mendapatkan seorang pangeran dengan alasan: putri-putri itu adalah anak raja atau dari keluarga terpandang, pantaslah mereka mendapatkan seorang pangeran. Atau Pangeran yang memperistrinya adalah buah dari kebaikan yang telah dia lakukan. Atau Pria tampan nan baik hati itu adalah hadiah atas petualangannya mengalahkan nenek sihir jahat. Dan atau-atau lainnya.

Padahal Putri-putri dalam dongeng itu hanya melakukan kegiatan sepele, tidur, lalu dia menemukan pasangan hidup.

Sebagai buktinya, sebut saja Putri Salju. Dia tertidur karena lelah oleh kelakuan-kelakuan jahat ibu tirinya. Setelah memakan sepotong apel beracun yang diberikan oleh ibu tirinya, putri salju memutuskan untuk tidur saja agar tidak mendapatkan gangguan lagi. Pada akhir cerita, Putri Salju terbangun oleh ciuman pangeran yang kurang sopan.

Sleeping Beauty juga begitu. Sudah sleeping terus kerjanya masih saja dipanggil beauty. Nasibnya lebih sial dari putri salju, Sleeping Beauty tertidur karena dikutuk. Ketika jarinya terantuk jarum maka kutukan itu akan berlaku, kecuali ada cinta sejati yang membangunkannya. Sleeping Beauty dibangunkan oleh pangeran yang tergila-gila akan paras dan rupanya, dan tidak sabar ingin menikahinya.

Dan juga kawannya, Cinderella. Setelah menghadiri pesta dansa dengan sembunyi-sembunyi, Cinderella berharap akan bertemu lagi dengan anak raja yang tampan. Cinderella meninggalkan sebelah sepatunya karena pulang terburu-buru sebelum jam dua belas malam habis, atau sodara tirinya bakalan tahu dia tidak ada di tempat saat itu. Cinderella kembali ke kamarnya yang reyot tepat waktu, memasrahkan kehidupannya untuk esok hari, dan tertidur. Keesokan paginya, pangeran yang penasaran pada wanita yang hanya mau berdansa dengannya dalam waktu singkat mencari pemilik sepatu itu.

Lain lagi dengan Si Little Mermaid, dia tidak mendapatkan pangeran pujaan hatinya karena dia tidak tidur. Melainkan melihat sang pangeran tidur dengan putri lain. Akhirnya jasadnya melebur di lautan menjadi ikan-ikan kecil.

Kebalikan dengan si Little Mermaid, putri penyayang binatang selalu membawa tidur binatang-binatang kecil yang dia temukan. Putri itu tidur bersama katak aneh yang dia temukan di hutan. Melihat ketulusan hati si putri terhadap binatang, alam dan sesamanya, pangeran yang menyamar katak itu akhirnya jatuh cinta. Sudah kepalang tanggung juga, mereka sudah tidur bersama, begitu pikir si pangeran yang pintar menyamar.

Itu baru lima kisah dongeng, ada lagi beberapa cerita yang membuat saya berkeyakinan tidur adalah kunci utama kebahagiaan seorang putri. Tetapi saya tidak ingin terlihat sok tahu dan mengada-ada jika melanjutkannya. Lagipula, Dia, kawan yang bertanya itu kan bukan seorang putri.

8 comments:

  1. Hahaha. Kalau yang suka tidur itu lelaki gimana? Seperti aku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enggg... ini dongeng khusus putri, yang pangeran ngalah. :p

      Delete
  2. Iya sih baru nyadar ya cerita dongeng gtu kebanyakan ketemu jodoh pas lagi tidur. Enak amat idupnya haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. enak dong, tinggal tidur dapat rejeki. haha.

      Delete
  3. Dan tidur kan, bikin kita jadi dapet inspirasi nulis gara-gara cerita di mimpi seru, kayak filem. Lumayan, nambahin postingan blog ato file komputer. Kan, gitu...

    ReplyDelete