Mama,
Minggu kemarin ada hari ibu sedunia,
tepatnya minggu kedua di bulan Mei. Maka dari itu aku ingin menulis tentang mu,
mama.
Hari ibu di Indonesia datangnya tanggal 22 Desember,
biasanya kalau tidak lupa, aku belikanmu es krim cone rasa coklat di supermarket terdekat.
Dan itu sudah cukup membuatmu senang.
Bukan barang yang mahal ataupun berkesan, karena aku juga kapok setiap kali kau bilang
"uangnya untuk beli ini, di simpan saja, yang hemat."
Mama,
Yang ku tahu kamu wanita paling kuat,
semasa hidup ini kutemui banyak wanita tetap tak ada yang lebih resistan dari pada kamu.
Kuat dan kaku seperti kayu.
Analogimu seperti pohon sagu tua yang sudah banyak rongga karena sering diambil saripatinya dan di tumbuhi jamur parasit. Dari luarnya saja terlihat kokoh padahal di dalamnya berlubang dan gampang tumbang.
Maka dari itu,
mama
aku berusaha menjadi sesuatu yang kuat juga namun lebih fleksibel.
Seperti pohon kasturi, kuat namun beracun. Orang-orang hanya mengambil bijinya saja, batangnya tetap kokoh dan semoga tak banyak jamur hinggap di tempatku.
Mama,
Pelukanmu langka, tetapi perhatianmu genap.
Ingatkah dimalam-malam kau selimutiku?
Minggu kemarin ada hari ibu sedunia,
tepatnya minggu kedua di bulan Mei. Maka dari itu aku ingin menulis tentang mu,
mama.
Hari ibu di Indonesia datangnya tanggal 22 Desember,
biasanya kalau tidak lupa, aku belikanmu es krim cone rasa coklat di supermarket terdekat.
Dan itu sudah cukup membuatmu senang.
Bukan barang yang mahal ataupun berkesan, karena aku juga kapok setiap kali kau bilang
"uangnya untuk beli ini, di simpan saja, yang hemat."
Mama,
Yang ku tahu kamu wanita paling kuat,
semasa hidup ini kutemui banyak wanita tetap tak ada yang lebih resistan dari pada kamu.
Kuat dan kaku seperti kayu.
Analogimu seperti pohon sagu tua yang sudah banyak rongga karena sering diambil saripatinya dan di tumbuhi jamur parasit. Dari luarnya saja terlihat kokoh padahal di dalamnya berlubang dan gampang tumbang.
Maka dari itu,
mama
aku berusaha menjadi sesuatu yang kuat juga namun lebih fleksibel.
Seperti pohon kasturi, kuat namun beracun. Orang-orang hanya mengambil bijinya saja, batangnya tetap kokoh dan semoga tak banyak jamur hinggap di tempatku.
Mama,
Pelukanmu langka, tetapi perhatianmu genap.
Ingatkah dimalam-malam kau selimutiku?
Yang selalu ku ingat satu malam spesial, ketika kau tahu diri ini sedang pilu karena patah hati.
Lalu kau selimuti kakiku dengan wajah yang tak kalah pilu.
Tahukah kau saat itu mama,
aku masih terjaga.
Dan aku tahu, disana ada tempat yang tidak akan pernah membuatku patah hati,
yaitu tempat mu.
Jadi ketika datang malam dimana kadang kita bertengkar layaknya sepasang kekasih,
yang ku ingat adalah adegan selimut itu.
Mama,
Ku doakan kamu hidup lebih lama,
agar bisa melihat aku tumbuh jauh lebih baik darimu kelak.
Mama,
Hiduplah lebih lama, agar aku bisa penuhi janji.
Mama,
Tetaplah sehat.
Lalu kau selimuti kakiku dengan wajah yang tak kalah pilu.
Tahukah kau saat itu mama,
aku masih terjaga.
Dan aku tahu, disana ada tempat yang tidak akan pernah membuatku patah hati,
yaitu tempat mu.
Jadi ketika datang malam dimana kadang kita bertengkar layaknya sepasang kekasih,
yang ku ingat adalah adegan selimut itu.
Mama,
Ku doakan kamu hidup lebih lama,
agar bisa melihat aku tumbuh jauh lebih baik darimu kelak.
Mama,
Hiduplah lebih lama, agar aku bisa penuhi janji.
Mama,
Tetaplah sehat.
~ with Love,
me
me
No comments:
Post a Comment