CARI

10 January 2013

Menatap Punggung Muhammad

aku rindu padamu, ya Rasul Allah
amirul mukminin
rahmat semesta alam

seruanmu adalah segala kebaikan
lemparan, hujatan bahkan kotoran
bukanlah kepedihan diri melainkan, umat

namun tengoklah sejenak umatmu saat ini

ya Rasul,

umat yang menonjolkan diri atas namamu
umat yang merusak dibalik jubah kebesaranmu
umat yang membunuh dengan label halalmu

padahal engkau, wahai Rasul

yang hatinya lebih lembut dari sutra
yang parasya lebih terang dari cahaya
yang kebaikannya lebih harum dari sari bunga

bahkan, tidak tega membangunkan seekor kucing pada baringan sajadahmu
tidak pula mengetuk pintu saat malam untuk membangunkan istrimu
tidak sanggup membalas musuh atas seruan jibril dengan gunung kemampuanmu

bagaimana bisa saat ini, ya Rasul

mereka berseru Allahuakbar dengan parang dikedua tangan
mereka mengangkat senjata hanya pada sehelai gambar hinaan
mereka memaksa benar seolah-olah adalah perpanjangan

ya Rasul,

aku, umatmu yang haus akan sosokmu dan kering pada contoh teladanmu
aku. umatmu yang kau serukan pada akhir nafasmu
aku, umatmu, umatmu, umatmu



puisi yang terinspirasi oleh goresan tangan penulis keren Indonesia,
yang judul novelnya saya sadurkan pada judul puisi ini,
Fadh Djibran

2 comments:

  1. NIce.... #blogwalking...

    http://duniarty.net
    http://khansamuslim.com

    ReplyDelete
  2. saya rindu Muhammad bersabda kepadaku tentang hidup yang sebenar2nya hidup...

    ReplyDelete