Kepada Orang Asing di Dalam Bus Kota

Sajak pendek untuk wanita tua berabaya hitam.

pada hiruk pikuk pagi yang kurang nyaman
mengejar bus kota berpenumpang pencari harapan
diantara beberapa kursi kosong yang bertebaran
wanita tua berabaya hitam memilih duduk bersampingan dengan gadis yang curigaan
"semoga keselamatan selalu menyertaimu"
begitu kau katakan atas kursi yang setengah rela gadis itu bagikan

maklum saja, ini jakarta
mau tua mau muda menjelma setan
yang terlihat waras bisa jadi gila
yang gila beneran sudah jadi biasa saja
ini jakarta, mana ada yang nyaman berbicara kepada orang asing di dalam bus kota

tetapi, wanita tua berabaya hitam itu kan kearab-araban
entah orang iran atau orang pakistan
rambutnya merah wajahnya ramah
masak iya, dia setan?

kalau kau lihat dia; wanita tua berabaya hitam
persis seperti lady gipsi, bajunya gelap terjuntai sampai ke lantai, kerudungnya bertali samping diikatkan sampai ke belakang kepala
persis seperti istri-istri teroris yang dihukum mati
persis seperti ibu-ibu yang kehilangan anaknya ditelan bom bunuh diri

wanita tua berabaya hitam menjinjing satu tas dibahu kiri, dan tiga kantongan di kedua lengan
bicaranya tergesa-gesa; mau tahu dari mana dan hendak ke mana, berbasa-basi, tampak peduli, menunggu ditanya kembali, pada orang jakarta yang mana mau dia peduli dengan orang asing di dalam bus kota!

kepada wanita tua berabaya hitam,
Salam rahmat semesta alam yang tak sempat kukatakan