CARI

23 January 2015

Ayam atau Telur?

 image from http://mycoachwendy.com.au/

"So, menurutlu mana yang lebih dulu muncul, ayam atau telur?"

Alkisah di tengah kemacetan kota Jakarta yang sedang diguyur hujan, dua orang pemuda mahasiswa tingkat akhir bercakap-cakap untuk mengusir kebosanan di dalam mobil sedan milik salah satu dari mereka.

Air menggenang di mana-mana, aspal basah, beton berlubang, klakson kendaraan beroda dua maupun empat berteriak dari empat penjuru mata angin. Di antara keruwetan panjang kemacetan, banyak orang kemudian menjadi mati bosan. Solusinya adalah memaki, menyanyi, mendengarkan radio, kalau beruntung ada teman seperjalanan, ya mengobrol.

Obrolannya Mahasiswa tingkat akhir pastilah maha kerennya. Persoalan skripsi, politik, sampai asteroid adalah makanan utama mereka, bagi yang hobi. Yang tidak hobi ya paling hanya keluar masuk perpustakaan untuk mempertebal halaman buku skripsi mereka, sisanya dipakai untuk tidur.


Tidak habis-habisnya dua pemuda di dalam mobil sedan tadi membahas tentang ayam dan telur. Mana yang lebih dulu ada, ayam atau telur? Kalau ayam yang pertama kali diciptakan, pastilah ia keluar dari telur. Tebak-tebakan ilmiah tidak boleh dijawab asal saja seperti, "ayam pastilah sudah ada dari sananya." Tetapi sungguh dilema besar jika ternyata telur yang lebih dulu ada, siapa yang mengeraminya?

"Mana yang lebih dulu ada, ayam atau telur?" Obrolan kedua pemuda tersebut menjadi panjang menuju perdebatan.

Sementara di ujung gang, agak jauh dari jalan raya, Abang tukang bubur sedang membereskan seluruh peralatannya. Dia akan kembali pulang karena menjelang malam tempat jualannya digantikan oleh abang tukang nasi goreng. Laku tidak laku, jam kerjanya dibatasi sejak pagi sampai sore hari. Sudah kesepakatan bersama sejak awal. Begitulah cara mereka, Abang tukang bubur dan Abang tukang nasi goreng, membagi rezeki agar tidak ada cekcok soal berebut pelanggan.

Setelah lepas dari jejeran macet yang panjang, akhirnya dua pemuda di dalam Sedan bisa menghela napas. Si penanya yang sedang memegang kemudi cepat-cepat membelokkan mobil masuk ke dalam gang yang menghubungkan kampus mereka. Cepat-cepat dijalankannya mobil agar tidak terlambat bertemu dosen pembimbing yang jadwal bertemunya agak ajaib—ada ketika tidak butuh tetapi susah betul dicari ketika mendesak.

Klakson panjang kembali terdengar di dalam gang, tertuju kepada tukang bubur yang agak santai mendorong gerobak jualannya. Rupanya pengemudi mobil sedan tidak sabar betul dengan gerak lambat tukang bubur. Klakson ditekan berulang kali. Pengemudi mobil berharap setidaknya pendorong gerobak mau menyingkir sedikit saja untuk melegakan jalan, tidak peduli siapa sebenarnya yang lebih dulu ada di sana.

Banyak lubang di pinggiran jalan.

"Eeee... wong sugih ora ono utek! Sak enake nyerobot jalan. Asu! Jancok!" Maki penjual bubur dengan pakaian yang sudah penuh cipratan lumpur.

Jadi mana yang lebih dulu muncul, ayam atau telur?

17 comments:

  1. Ayam kayanya deh,soalnya kalau gk ada ayam kasian tukang bubur sama tukang nasi gorengnya gk bisa jualan. hehehe

    ReplyDelete
  2. Menurut aku ayam yang duluan :D

    ReplyDelete
  3. Kalo di kisah sufi, ayam yang lebih dulu, soalnya ayam mengenal telur, sedangkan telur tidak . .

    Kalo dikamus bahasa Indonesia, juga masih duluan Ayam . . kan hurufnya A. .

    ReplyDelete
  4. Pertanyaan ini udah 2juta kali muncul dihidup gue, dan gue selalu ngejawab ayam

    ReplyDelete
  5. Tapi masih belum paham ama hubungan dari tukang bubur ama tukang nasih goreng dalam cerita telur atau ayam duluan haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari 6 komentar masuk akhirnya ada yang agak beda. Ayo kira-kira apa hubungannya perdebatan ayam dan telur dengan tukang bubur yang diserobot jalannya? :)))

      Delete
  6. dari awal baca ini gue gak ada kepikiran dengan mana yang lebih dulu ayam atau telur. tapi gue mikirin apa hubungan dengan dua mahasiswa kaya yang hobi membahas hal hal keren dan tukang bubur dengan ayam atau telur?? Sist Aprie please let me know!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya tipe yang malas berdeskripsi. Menurut saya, selain membuat tulisan kurang menantang, terkesan menggurui pula. Hehehe.

      Jadi maksud tulisan di atas, banyak orang pintar yang ngomongnya selangit, berteori mantap, dsb. Tetapi terhadap hal-hal kecil mereka luput.

      Analoginya mahasiswa yang tahu banyak mahal. Mereka tahu teori mana yang lebih dulu ada, ayam atau telur. Tetapi mereka luput terhadap sikap sendiri. Menyerobot jalan si tukang bubur yang lebih dulu ada di gang itu.

      Karena tukang bubur hanya bergerobak atau pejalan kaki, lantas yang berkendara merasa dominan menjadi raja jalanan.

      Saya sering ngalami sebagai pejalan kaki harus mengalah sama yang berkendara, minggir-minggir ke tepi agar kendaraannya bisa lewat leluasa. Padahal saya, si pejalan kaki, lebih dulu ada di sana daripada mereka, si pembawa kendaraan.

      Delete
    2. Terima Kasih Sist Aprie. saya akan mengingat cerita ayam atau telur saat berkendara maupun berada di tempat umum. :D

      Delete
  7. susah jg nangkep ceritanya. baru ngeh ketika dijelasin di comment. nice shoot.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dikunyahnya susah, ya? Next fiksi dibikin lebih renyah deh. :p

      Delete
  8. Aprie ... KAMU KEREN TITIK eh TANDA SERU TIGA KALI

    ReplyDelete
  9. haha memang bingung apa telur dulu atau ayam duluu ya??? ah pusing :D

    ReplyDelete
  10. kalo menurutku si AYAM, tau deh mas anang gimana ?

    ReplyDelete